Bukti Cinta Ulama By Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan ::: Bukti Cinta Ulama By Bulan Ramadlan
Cinta mudah diucapkan namun tidak mudah dibuktikan atau diterapkan dengan sebenarnya.
Banyak ummat islam mengatakan saya cinta ulama namun perkataannya dan ucapannya tidak selaras.
Kebenaran cinta itu sangat luas, dan juga tidak mudah. cinta tidak hanya cukup dengan ucapan semata.

Banyak hal yang harus kita terapkan sebelum kita mengatakan cinta, begitu juga saat kita mengatakan cinta kepada ulama.
Cinta kepada ulama tidak mesti kita pas seperti ulama, namun orang yang mengaku cinta ulama itu haruslah mengikuti jalannya ulama walaupun giatnya, ikhlashnya dan nilainya tidak sama dengan ulama.
Selain itu juga harus memperjuangkan apa yang ulama perjuangkan, dan juga menjaga dan melestarikan apa yang sudah dibuat oleh para ulama.
Seperti halnya ummat muslim di indonesia yang mengatakan atau mengklaim dirinya cinta ulama seharusnya dibarengi dengan amaliah yang nyata dan memelihara peninggalan para ulama.

Saya pribadi kadang tertawa saat ada orang yang bicara cinta ulama namun amaliahnya malah bertentangan dengan ulama, bahkan cara menulisnya saja sudah bertolak belakang dengan ulama indonesia namun dia koar koar cinta ulama indonesia yang sudah sepuh termasuk pendiri NU dan juga ulama lain semasa dan juga ulama sebelumnya, namun saat menulis RAMADLAN saja tidak ikut ulama, seperti menulis RAMADLAN dengan RAMADHAN, itu jelas bertentangan dengan ulama indonesia masa dulu, dan berarti jika menulis RAMADHAN tentunya itu bertolak belakang dengan ulama dan juga tidak melestarikan apa yang sudah ditinggalakan oleh ulama alias meninggalkan karya ulama.
(Mengenai hal ini silahkan anda baca:
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Dan juga:
Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Nahdliyin Harus Menulis Bulan Ramadlan)

Terlalu naif rasanya terburu buru mengatakan cinta ulama namun faktanya malah merubah penulisan atau metode penulisan yang sudah dibuat oleh ulama dan diterapkan oleh ulama pada masanya.
Bahkan tidak sedikit orang NU sendiri menulis NAHDHATUL ULAMA, padahal yang benar adalah NAHDLATUL ULAMA, saya ketawa dan sangat heran, ngaku NU tapi menulisnya saja salah dan juga tidak melestarikan peninggalan ulama NU sendiri, itu menurut saya warga NU atau pengurus NU yang terlalu lugu dan culun dengan ulamanya sendiri dan organisasinya sendiri.

2 komentar Bukti Cinta Ulama By Bulan Ramadlan

Santri Ramadlan Pada: 26 Desember 2018 pukul 01.52 permalink

Jadikan saya anggota forum Ramadlan..

Bulan Ramadlan Pada: 11 Maret 2019 pukul 12.26 permalink

Oke... masih aktif bro

Posting Komentar